Pemusnahan rokok ilegal. Sumber foto Instagram resmi +Direktorat Jenderal Bea dan Cukai @beacukairi |
Oleh: Zakki Amali
KEBERADAAN Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) membawa faedah besar dalam perjalanan bangsa. DJBC menjadi pilar penting dalam penerimaan negara atas pajak. Setiap tahun, DJBC mengumpulkan pajak dengan jumlah fantastis. Capaiannya selalu meningkat dari tahun ke tahun.
Peran vital ini dielaborasi lebih jauh dalam bentuk yang
lebih baik dan populis. Fungsi memungut pajak yang telah berjalan dengan baik
agar dipertahankan. Di sisi lain fungsi sosial ditingkatkan dengan memberikan
fasilitas yang memudahkan masyarakat merasakan faedah DJBC.
Program-program yang menunjukkan peran DJBC bukan sekadar
pemungut pajak pada sektor-sektor tertentu perlu dirintis untuk memberikan
citra positif bagi lembaga. Upaya menjadikan lembaga pemerintah yang
profesional dan dicintai masyarakat harus dilakukan lembaga ini untuk
memperkuat citra positif.
Foto dari instagram +Direktorat Jenderal Bea dan Cukai @beacukairi |
Hampir setiap hari, peran-peran yang disandang DJBC
dipublikasikan di media massa. Selain peran memungut pajak yang ditampilkan di
akhir tahun sebagai tolok ukur keberhasilan lembaga. Peran pengawasan juga
ditampilkan dalam lingkup waktu yang lebih luas. Terkadang dalam rentang hari,
minggu dan bulan. Pengawasan ini menjangkau berbagai bidang. Dari peran ini,
faedah DJBC dirasakan seluruh stakholder. Misalnya dalam pengungkapan kasus
narkoba skala besar dan lintas negara.
Peran-peran yang telah dijalankan tersebut senantias dinanti
masyarakat, karena mampu meredam berbagai tindakan yang tidak diinginkan yang
bersumber dari barang-barang haram dan ilegal yang masuk ke Indonesia. Ke
depan, peran lebih dari DJBC diharapkan dapat mewujud sebagai bentuk pelayanan
kepada masyarakat.
Sejak DJBC berdiri selepas deklarasi kemerdekaan Indonesia
pada tahun 1950, perannya terus berkembang. Semula fokus pada bidang kepabean
dan cukai. Kini berkembang menjadi fasilitator perdagangan yang berwenang
menunda dan membebaskan pajak dengan syarat-syarat tertentu. Pengembangan peran
DJBC sesuai dengan dinamika dan tuntutan zaman. Muara dari penambahan peran
adalah menjadikan DJBC semakin lebih baik.
Salah satu berita hangat di Tanah Air pada tahun 2016
terkait kepabean adalah tertahannya wirerope sebagai bahan baku jembatan
gantung yang menghubungan desa-desa di berbagai pelosok di Indonesia. Toni
Ruttiman, seorang relawan dan dermawan asal Swiss, pemilik wirerope mengeluhkan
barang-barang tertahan di pelabuhan dan menimbulkan biaya ratusan juta rupiah
akibat lama di peti kemas.
Foto dari instagram +Direktorat Jenderal Bea dan Cukai @beacukairi |
Mencuatnya berita tersebut disikapi proafktif DJBC dengan
berkoordinasi dengan instansi terkait yang mengeluarkan izin kelaikan barang
dan perzinan impor. Barang tersebut akhirnya dapat diterima Toni dan timnya
dengan pembebasan bea masuk dan impor serta pembayaran denda oleh pemerintah.
Berita tersebut menjadi pintu masuk bagi masyarakat untuk
mengintip peran baru yang diemban DJBC. Melalui respon cepat petugas DJBC dalam
menyikapi isu yang berkembang di masyarakat, informasi mengenai peran-peran
DJBC semakin tersebar di masyarakat. Pada gilirannya, menciptakan citra positif
dan membuat DJBC semakin baik di mata masyarakat.
Mendukung Kemajuan
Ekonomi
Dalam perkembangan zaman, pemerintah dituntut untuk
berinovasi mendorong kemajuan ekonomi. Sektor ekspor dan impor menjadi salah
satu andalan penerimaan negara. Kemudahan melakukan aktivitas ekspor dan impor
tanpa melanggar ini tengah digalakkan DJBC. Harapannya agar negara dan
masyarakat dapat menjalankan praktik perdagangan internasional dengan mudah dan
menguntungkan.
Di tahun ini DJBC tengah menginisiasi program Kemudahan
Impor Tujuan Ekspor (KITE) yang diperuntuhkan untuk Industri Kecil Menengah
(IKM). Fasilitas ini memberikan kemudahan bagi IKM dalam hal pembebasan bea
masuk dan pajak impor dengan syarat utama barang yang diproduksi IKM harus
diekspor.
Kerajinan tembaga dan kuningan di Desa Tumang, Kecamatan
Cepogo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, bakal memperoleh fasilitas
tersebut. Dari desa tersebut, kerajinan tangah (handycraft) Indonesia terkenal hingga mancanegara. Bahan baku
tersebut ada yang diimpor, sehingga memerlukan proses kepabean yang berada di
bawah kewenangan DJBC. Namun, setelah tangan-tangan kreatif mengolah bahan baku
impor, barang akan diekspor. Skema pembebasan bea masuk dan pajak impor bakal
menggairahkan IKM di sana. Biaya produksi mengecil dan keuntungan semakin besar
dirasakan masyarakat, sehingga semakin banyak tercipta lapangan kerja bagi
masyarakat.
Di Indonesia, IKM dengan skema tersebut bakal dimanjakan
melalui program KITE. Secara tidak langsung, DJBC telah berperan dalam
memajukan perekonomian rakyat melalui program KITE. Sektor IKM selaiknya
diberikan fasilitas agar tumbuh dan berkembang. IKM ini teruji tahan banting
menghadapi badai ekonomi yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Di saat krisis
ekonomi, IKM memiliki daya tahah yang luar biasa, karena pasarnya luas.
Foto dari instagram +Direktorat Jenderal Bea dan Cukai @beacukairi |
DJBC telah dikenal masyarakat dengan citra positifnya
sebagai lembaga pemerintah yang memedulikan wong cilik. Perannya menjangkau
segala entitas usaha baik skala besar maupun kecil. Fasilitas diberikan kepada
pelaku bisnis besar berupa kemudahan perizinan dan bagi pelaku bisnis kecil
menengah dengan fasilitas pembebasan aneka biaya dengan syarat dan ketentuan
yang telah ditetapkan.
Nilai-nilai good
governance telah diimplementasikan DJBC melalui aksi lembaga berupa
profesionalisme dan akuntabilitas dalam segala bidang. Citra yang ditampilkan
bukanlah pepesan kosong. Di luar tampak baik, di dalam apalagi!
Program-program populis telah digencarkan DJBC baik secara
spontan maupun terstruktur. Penanganan cepat terhadap masalah Toni di atas
merupakan aksi sponton. Publik semakin simpati dengan DJBC. Di luar itu,
program baru yang akan diluncurkan berupa KITE IKM juga langkah terstruktur
yang diapresiasi masyarakat.
Terobosan-terobosan kreatif dengan melihat potensi ekonomi
lokal diyakini mampu menggerakkan roda perekonomian semakin kencang dan semakin
baik. Langkah-langkah yang telah dilakukan DJBC menerbitkan optimisme. Di Hari
Kepabean Internasional ke-65, harapan DJBC untuk menjadi semakin baik laik
dikumandangkan. (*)
*Tulisan ini diikutkan dalam lomba esai Hari Kepabean Internasional ke-65 yang digelar Direktoratl Jenderal Bea dan Cukai Kementrian Keuangan.
Komentar
Posting Komentar